Thursday, May 12, 2016

Terkena penyakit AIDS Anak ini Tinggal sendirian dan hanya di temani seekor anjing

selalu terus berjuang dalam hal apapun. Dan percayalah bahwa semuanya tidak akan ada yang sia-sia. Allah akan memberikan kebahagiaan setelah penderitaan kita lalui. Seperti halnya Ah Long, anak berusia 6 tahun ini meskipun didera penderitaan tetapi ia tetap berjuang untuk hidupnya sampai akhirnya menemukan kebahagiaannya. Di bawah ini merupakan kisah hidup Ah Long yang bisa kita simak dan kemudian bisa kita jadikan pelajaran.

Aku Tetap Bertahan Walau Dikucilkan


Ah Long merupakan seorang anak yang tinggal di sebuah desa Niuchepin di bawah kaki gunung Malu, Kota Liuzhou, propinsi Guangxu, Tiongkok. Ah Long tinggal disebuah gubuk reyot yang hanya memiliki satu kamar. Di gubuk tersebut tidak ada barang-barang yang layak untuk ia gunakan, hanya ada sebuah kompor yang terbuat dari tumpukan bata, satu buah tempat tidur , kursi serta meja tua. Selain itu di gubuk yang ia tempati juga tidak ada toilet yang layak untuk digunakan, hanya ada kaleng bekas yang biasa ia gunakan untuk menggantikan toilet.



Ibu Ah Long meninggal 6 tahun yang lalu ketika dirinya dilahirkan, sedangkan ayahnya meninggal ketika ia berusia 4 tahun. Setelah ke dua orangtuanya meninggal Ah Long hanya tinggal sendirian di gubuk tersebut. Selain itu, Ah Long juga harus merawat dirinya sendiri. Ah Long memiliki seorang nenek. Namun, neneknya tidak mau tinggal bersamanya, neneknya tersebut membiarkan cucunya tinggal sebatang kara . Dan itu bukanlah hal yang pantas untuk anak seusia dirinya, karena pada umumnya anak seusianya masih harus membutuhkan bimbingan dari keluarga dan orang-orang terdekat dengannya. Neneknya hanya sesekali datang untuk menemui Ah Long.
Selain neneknya yang tidak mau tinggal bersamanya,  ia  juga dikucilkan oleh seluruh masyarakat di desanya. Ah Long dikucilkan karena ia menderita penyakit AIDS. Penyakit yang dideritanya tersebut diturunkan dari ke dua orangtuanya. Penyakit tersebut jugalah yang merenggut nyawa ke dua orangtuanya.

Selain dikucilkan, pada saat itu pihak sekolahnya sudah tidak mau lagi menerima dirinya. Namun, Ah Long tetap semangat, ia tetap belajar di rumah dengan menggunakan buku-buku bekas yang ia temui, semangat belajar Ah Long sangatlah tinggi. Departemen kesejahteraan yang mengetahui kehidupan Ah Long tidak mau mengurus dirinya. Ah long hanya mendapatkan tunjangan sebesar 70 yuan atau sekitar Rp 90 ribu perbulan dari biro sipil setempat, dan tentunya uang sebesar itu tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya. Jangankan untuk kebutuhan sehari-hari untuk makanpun tentunya tidak mencukupi. Untuk itu demi melanjutkan hidupnya Ah Long harus menanam sayuran sendiri untuk ia makan. Terkadang jika sayuran yang ia tanam belum bisa dimakan ia mencari daun-daunan yang bisa ia makan.
Selain harus mencari makan sendiri, Ah Long juga harus memikirkan bagaimana  cara memasak sayuran dan daun-daunan yang ia dapat untuk dijadikan makanan. Karena pada saat itu ia hanya memiliki sebuah kompor yang terbuat dari batu bata , Ah Long terpaksa harus mencari kayu bakar sendiri ke hutan. Jarak rumah ke hutan tidaklah dekat, namun ia tetap berusaha dan tidak pantang menyerah. Ia tetap pergi ke hutan meskipun kita ketahui hutan bukanlah tempat yang aman untuk anak seusianya.




AGEN POKER ONLINE TERPECAYA : www.NaloQQ.net




Author:

0 comments: